DATA TAMBAHAN DARI SENSUS PENDUDUK DAN SURVEI PENGAMBILAN SAMPEL
Karakteristik
program di atas adalah proses, prosedur, dan persyaratan operasional untuk
mengembangkan sistem pencatatan dan sistem statistik vital yang efektif dalam
struktur pelaksanaan yang berbeda. Untuk menghasilkan statistik vital yang
bermanfaat, data dan informasi tambahan dapat diambil dari sensus penduduk.
Data sensus dapat dijadikan sebagai denominator angka-angka vital dalam
analisis tentang mortalitas dan kelahiran agar mengetahui tentang status
kesehatan masyarakat di daerah terpencil. Sensus kependudukan dapat menjadi
sumber data jika sistem pencatatan belum dapat berjalan dengan baik. Data
sensus ini dapat dipakai dalam memperkirakan angka fertilitas, mortalitas, dan
perkawinan berdasarkan usia. Selain itu, sensus juga mengambil data tentang
karakteristik individu, komposisi keluarga, riwayat kesehatan, sosial dan
ekonomi, pemanfaatan jasa, dsb.
Koordinasi
antara sistem pencatatan sipil dengan program sensus harus dijalin dengan erat.
Di sejumlah negara besar, sensus diselenggarakan sekitar 10 tahun sekali. Ada
juga beberapa negara yang menyelenggarakan sensus setiap lima atau tujuh tahun
sekali. Namun, data akan menjadi tidak berarti jika data tersebut sudah tujuh
tahun lewat sejak tanggal pelaksanaan sensus. Selain itu, menyusun informasi
untuk membuat laporan memerlukan waktu yang lama. Dari sistem tersebut, data
yang perlu digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan penduduk secara alamiah,
yaitu berdasarkan wilayah geografis.
Menggunakan
Survei Pengambilan Sampel untuk Keperluan Pencatatan Sipil dan Statistik Vital
Pembuatan
desain survei pengambilan sampel dapat digunakan dalam memperoleh taksiran
angka-angka vital. Survei pengambilan sampel sendiri dapat memperkirakan angka
mortalitas dan fertilitas. Selain itu, survei tersebut juga dapat memperkirakan
angka kematian berdasarkan penyebab, usia, dan jenis kelamin. Lalu, survei
pengambilan sampel dapat digunakan dalam melakukan penilaian secara independen
terhadap jalannya sistem pencatatan sipil dan statistik vital. Demikian, ada
banyak negara yang menggunakan sensus dan survei pengambilan sampel untuk
membuat perkiraan statistik vital. Dari survei pengambilan sampel, dapat
diperoleh data untuk melakukan analisis tentang perubahan yang terjadi sebelum
survei dilakukan. Perubahan adanya pelayanan kesehatan yang baru, program
imunisasi atau keluarga berencana dapat menurunkan angka fertilitas. Epidemi
atau bancana alam, atau masalah lingkungan, juga dapat berdampak pada angka fertilitas
dan mortalitas.
Peralihan
sehingga Pencatatan Sipil dan Statistik Vital dapat Mencakup Semua
Lewat
program pencatatan sipil yang efektif dapat diperoleh semua daftar peristiwa
penting. Menurunnya angka kesuburan dari sistem statistik vital dapat dijadikan
indikasi terhadap keberhasilan pelaksanaan program keluarga berencana di daerah
tertentu. Imunisasi dan program layanan kesehatan lain yang diberikan secara
langsung dapat menyebabkan turunnya angka mortalitas pada ibu dan anak atau
jumlah penyakit yang diderita oleh anak. Program pencatatan memiliki dua
manfaat, yaitu mengembangkan sistem statistik vital dan mebuat database
kependudukan demi kepentingan hukum, sosial, dan ekonomi.
Selama
masa transisi dalam pengembangan program pencatatan sipil dan sistem statistik
vital, sensus nasional dan survei pengambilan sampel diperlukan guna
mendapatkan informasi kependudukan, kesehatan, dan sosial. Supaya cakupan
pencatatan sipil dan statistik vital menjadi lengkap dan dapat diandalkan, maka
diperlukan pengembangan program dalam hal perbaikan secara menyeluruh dan
berjangka panjang, termasuk dengan meninjau kembali dan merevisi secara
menyeluruh pada susunan struktural, manajemen, aspek operasi dan
pengurusannya. Agar cakupan di atas
dapat tercapai, perlu adanya infrastruktur hukum dan perubahan untuk memulai
penyelenggaraan sistem pencatatan sipil dan sistem statistik vital.