ISLAM TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang, telah
menciptakan langit dan bumi tempat mengembara bagi makhluknya, terutama umat
manusia yang berakal. Allah menguasai langit dengan kerdipan bintang gemintang
yang selalu bersinar di tengah – tengah kegelapan malam menjadi pedoman bagi
bagi sang nelayan menimba lautan ditengah lautan yang luas. Allah juga telah
menciptakan bumi luas terbentang dari bart ke timur dipasak dengan gunung – gunung yang menjulang tinggi bagaikan tembok
yang kokoh penahan topan dan badai. Gunung yang kelihatan hijau, lembut
menyejukkan hati, samudera yang luas terhampar biru, menyimpan emas dan mutiara
yang tiada ternilai harganya. Semua itu dijadikan Allah hanya untuk kebahagiaan
bagi mahluknya yang berakal.
Kalau kita mau mendengar dan memperhatikan alangkah indah
dan menariknya seruan Allah kepada kita manusia, supaya kita jangan sampai
membuat kerusakan di muka bumi ini, tidak sedikit ayat – ayat-Nya yang
menyampaikan himbauan seperti itu. Kita yakin bahwa setiap larangan Allah
apabila dilanggar oleh manusia maka, manusia itu sendiri yang akan menanggung
akibatnya. Tapi sekiranya manusia mengikuti dan mentaati apa yang telah
digariskan Allah, dunia ini akan aman. Manusia akan makmur. Pencemaran lingkungan
tidak akan timbul, kerusakan hutan tidak akan terjadi, polusi udara tidak akan
kita rasakan, marga satwa tidak akan akan menjadi langka hewan di laut tidak
akan menderita dan binatang di darat akan tenang hidupnya. Pandanglah seekor
kupu-kupu yang terbang dari satu kuntum ke kuntum yang lainnya, warna khasnya
yang indah seolah-olah mengharapkan belas kasihan kita, mereka seolah – olah
berkata " aduhai orang yang berkuasa, berikan hidup kepada kami yang lemah
ini ". Sementara di pojok sana setangkai tumbuh-tumbuhan berseru "
wahai manusia izinkanlah kami hidup di sampingmu, kami berjanji akan menolong
kalian dengan semburan zat asam yang kamu butuhkan saat bernafas. Di sisi lain,
ikan-ikan di laut berdemonstrasi jangan kalian bunuh kami dengan zat beracun, jangan
cemarkan laut kita, berilah kesempatan hidup kepada kami untuk berkembang biak
dan kami akan berjanji akan memberikan protein yang tinggi dan bermanfaat.
Sekarang kita perhatikan, bagaimana akibat perbuatan
manusia yang tidak mau menuruti ajaran agama dalam mempergunakan alam ini.
Masih tersimpan dalam ingatan kita, bunyi dentuman bom atom pada perang dunia
kedua, lebih kurang 15.000.000 (lima belas juta) nyawa melayang karena
perbuatan manusia. Kemudian kita alihkan sejenak pandangan kita ke timur tengah,
apakah yang terjadi di sana beberapa waktu yang lalu? Bom atom kembali meledak,
rudal pun ikut berbicara, suara yang ditakuti oleh manusia telah memperlihatkan
keampuhannya. Tetap kita yakin dan percaya senjata itu tidak akan menelan jiwa
manusia kalau tidak digunakan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Tapi kalau emosi yang berkata dan nafsu yang menjadi kendali, ilmu manusia yang
tinggi akan membawa bencana yang sangat fatal. Hal ini kita lihat dengan mata
kepala kita sendiri, peperangan terjadi di berbagai negara, pertumpahan darah
semakin banyak, udara tercemar alampun binasa. Manusia egois, berbuat tanpa
berfikir. Hutan menjadi tandus, sungai menjadi kering, akibatnya erosi datang
mengganas, banjirpun melanda bumi, tanah longsor datang silih berganti. Itulah
yang diterangkan oleh Allah dalam surat Ar rum ayat 41 yang artinya :
" telah terjadi kerusakan di darat dan di laut
akibat perbuatan tangan manusia "
Untuk itu mari kita barengi ilmu pengetahuan dengan
agama, sebab ilmu tanpa agama akab buta, dan agama tanpa ilmu pengetahuan akan
lumpuh. Untaian hikmah ada yang mengatakan " religious without belive is
empty " agama tanpa ilmu pengetahuan itu akan kosong. Hanya dengan
menjalankan ajaran agama, kita akan mampu melestarikan lingkungan hidup, dan
menatanya serapi mungkin. Pandanglah cakrawala yang luas Maha Agung ciptaan
Allah, kita ciptakan keamanan, ketertiban dan keindahan di bumu yang tercinta
ini dengan merealisasikan " kebersihan itu adalah sebagian dari iman
".
Semboyan ini hendaknya janganlah hanya sebagai penghias
bibir belaka atau sebagai spanduk yang tiada arti. Walaupun slogan setinggi
gunung tapi kalau tidak dilakukan dan diamalkan.! Orang pintar pernah berkata " to call is easy to do is
difficult ". Berkata
itu mudah, membuktikannya yang sulit.
Dari uraian di atas, maka dapatlah kita mengambil
kesimpulan bahwa hanya dengan menjalankan ajaran agama kita maka kita akan
mampu melestarikan lingkungan hidup. Sebab, ilmu yang dibarengi dengan agama
tidak akan membuat orang lupa diri dan sudah barang tentu orang tidak akan mau
membuat kerusakan dan kebinasaan di atas pemukaan bumi ini. Dengan demikian,
kita bisa menikmati udara yang sejuk, lingkungan yang harmonis, kehidupan yang
aman dan bahagia / Baldhatun Thayyibatun Warabbul Ghafur, masyarakat yang aman,
makmur, bahagia dan sentosa yang diridhai oleh tuhan yang maha kuasa, akan kita
rasakan bersama