INFRASTRUKTUR ADMINISTRATIF: SISTEM PENCATATAN SIPIL TERPUSAT, TIDAK TERPUSAT DAN SETEMPAT, DAN KAITANNYA DENGAN SISTEM STATISTIK VITAL
Metode pencatatan sipil
adalah pencatatan secara terus menerus, permanen, dan wajib tentang terjadinya
peristiwa penting dan karakteristiknya. Yang dimaksud pencatatan sipil adalah
seluruh administrasi, kerangka kerja hukum, kelembagaan, termasuk personil,
jaringan pencatatan, prosedur, penyimpanan dan pengambilan data, penerbitan
akte, dan output lainnya. Fungsi
hukum pencatatan sipil adalah mencatat terjadinya peristiwa yang merupakan
sumber status sipil.
Sistem
statistik vital adalah proses menyeluruh untuk; (a) mengumoulkan dengan cara
mencatat, menghitung atau memperkirakan
secara tidak langsung informasi tentang frekuansi terjadinya peristiwa
tertentu, serta karaktristik peristiwa dan karakteristik orang yang terlibat,
(b) menyusun, menganalisis, mengevaluasi, menyajikan, dan menyebakan data
tersebut di atas dalam bentuk statistik.
Dalam administrasi
pencatatan sipil yang terpusat biasanya ada lembaga yang betugas mengarahkan,
mengkoordinasikan, dan memantau tugas pencatatan sipil secara nasional. Kantor
yang dibebani tugas seperti ini bisa mengembangkan standar nasional dan program
pencatatan yang seragam untuk semua perisnwa penting yang terjadi di negara
tersebut dan di dalam berbagali kelompok penduduk. Lembaga pencatatan nasional
tidak hanya berperan dalam bidang administrasi melainkan juga dalam bidang
teknis di seluruh jaringan kantor pencatatan sipil wilayah (subnasional) dan
setempat. Kantor pusat bertugas melakukan koordinasi dengan lembaga pemerintah
Iain yang membantu pelaksanaan sistem pencatatan sipil, termasuk dinas
kesehatan yang memberi keterangan tentang terjadinya peristiwa panting,
Pengadilan yang mengurus perkawinan dan perceraian, dan kantor statistik yang
mengumpulkan data pencatatan dan menerbitkan statistik vital. Keuntungan jika
dibentuk kantor pencatatan pusat untuk menyelenggarakan sistem pencatatan
adalah sebagai berikut:
- Kerangka hukum yang baku dan disepakati sehingga prosedurnya bisa seragam di seluruh negeri
- Peraturan lebih mudah ditegakkan.
- Adanya prosedur yang seragam untuk pencatatan dan pelaporan peristiwa penting secara nasional.
- Kemudahan dalam melakukan riset.
- Kemudahan dalam mengembangkan dan menyalurkan layanan.
Lembaga Tunggal Untuk Pencatatan Sipil dan
Statistik Vital
Satu Jenis
penyelenggaraan sistem pencatatan Sipil dan sistem statistik vital adalah
menempatkan kedua tugas ini pada satu organisasi pemerintah saja. Hal ini
dilakukan karena ada kaitan yang erat antara kedua sistem tersebut. Statistik
vital diperoleh dari data yang ada pada formulir pencatatan sipil yang digabung
dengan data pada formulir statistik. atau dari data pada formulir pencatatan
yang digabungkan dengan data pada formulir statistik yang diisi pada saat
pencatatan. Kalebihannya di sini adalah bahwa lembaga yang bertanggung jawab
atas kedua sistem tadi bisa mengontrol semua perubahan yang dapat mempengaruhi
kedua sistem, sehingga perbedaan soal sistem yang biasanya muncul dalam lembaga
bisa dihilangkan. Komite yang terdiri atas wakil unit pencatatan sipil dan unit
statistik vital di dalam lembaga bisa berfungsi efektif dalam memberikan
bimbingan untuk memantau dan menjalankan masing-masing bidang fungsional Jika
yang diberi tanggungjawab adalah satu lembaga. Kelebihan jika tugas
administratif dilaksanakan oleh satu Iembaga adalah pada manajemen sistem
penutatan dan statistik Vital secara menyeluruh Lembaga tunggal dalam struktur
terpusat bisa memulai mengembangkan dan menjalankan setiap tugas fungsional dan
operasional Kontrol administratif tunggal membuat distribusi staf dan sumber daya
Iain bisa dilakukan dengan tepat. Kemampuan untuk menjalankan sistem secara
efisien dan dengan biaya rendah dapat ditingkatkan jika cara efisien seperti di
atas; Pembuatan desain(formulir), pemilihan Isian data, pengembangan struktur
sandi (coding structure), penyusunan metode pengolahan dan pemilihan ukuran dan
Indikator statistik dilakukan oleh satu lembaga saja.
Dalam sistem terpusat,
sumber daya primer untuk menjalankan dan memelihara sistem ada pada tingkat
nasional di kantor pusat. Lembaga pusat perlu membuat struktur organisasi yang
tugas operasional spesifiknya di setiap tingkat didefinisikan secara jelas.
Lembaga ini juga perlu menentukan, di setlap tingkat protokol untuk memantau
dan mengevaluasi agar kualitas dan kelengkapan pengumpulan data dan pelaporan
adanya peristiwa penting yang tepat waktu bisa terjamin. Badan yang berwenang
dalam pencatatan terpusat bertugas mengamr program pencatatan sipil diseluruh
negeri. Badan pusatjuga membuat data statistlk vital yang diambil dari formulir
pencatatan sipil untuk kelahiran, kematian, kematian janin, perkawinan dan
perceraian. Dalam sistem nasional, kantor distrik dan daerah bisa dimanfaatkan
untuk mengatur masuknya data dan kantor pencatatan setempat kantor di setlap
tingkat bisa menyimpan salinan dokumen yang diisi untuk masing-masing peristiwa
penting sehingga mereka bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi
kantor pusatlah yang membuat statistik vital dan berbagai formulir tersebut.
Jadi dalam struktur dengan lembaga tunggal, fungsi pencatatan retensi arsip dan
pembuatan salinan agar informasi bisa diakses oleh masyarakat bisa dijalankan
di setiap tingkat pemerintahan Iokal (daerah), distrik (kabupaten), dan
regional (provinsi).
Strukur terpusat bisa
menyebabkan munculnya penanyaan apakah program atau lembaga pemerintah lainnya
dapat memanfaatkan informasi dari pencatatan sipil dan informasi statistik bisa
cukup terwakili? Dengan dibentuknya komite antar lembaga, yang anggotanya merupakan
wakil dari program dan organisasi, masalah di atas bisa dilihat dari perspektif
yang lebih umum. Komite ini antara lain bisa terdiri atas personil yang terlibat
dalam program-program seperti program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
pelayanan sosial, dan pendataan penduduk. Dengan demikian, program lain akan
tetap bisa memafaatkan informasi pencatatan sipil dan statistik vital.
Lembaga Administratif Terpisah Untuk
Pencatatan Sipil dan statistik Vital
Terdapat sualu negara
mengharuskan fungsi pencatatan sipil dan statistik Vital dijalankan oleh
lembaga administrasi yang terplsah. Agar sistem pencatatan sipil dan sistem
statistik vital bisa berjalan secara elektif, yang perlu diperhatikan adalah
interaksi dan kerjasama di antara lembaga-lembaga ini. Yang menjadi perhatian
partama kali adalah bagaimana menjalin hubungan kerja sama dan interaksi di
antara dua lembaga Fungsi Statistik vital mengambil data dan penyelenggaraan sistem
pencatatan sipil sehari-hari. Lembaga dengan fungsi statistiklah yang harus
memulai upaya menjalin hubungan kerja dengan lembaga yang menyelenggarakan
program pencatatan sipil. Yang paling baik dipilih adalah membentuk komite antar
lembaga berdasarkan Undang-undang atau peraturan tentang pencatatan sipil (atau
Undang-undang tentang statistik vital).
Keuntungan Jika
pencatatan sipil dan statistik vital diselenggarakan oleh lembaga yang terpisah
adalah masalah yang tumbul dalam masing-masing sistem berkurang sebanyak 50
persen lembaga pencatatan hanya menangani masalah pencatatan sedangkan lembaga
statistik hanya menangani masalah statistik vital. Selain itu, persaingan yang
terjadi di antara kedua lembaga membuat keduanya lebih menaruh perhatian serta
lebih peduli tentang bagaimana cara mengelola masing-masing sistem dengan cara
yang lebih efektif dan efisien. Sisi positif lainnya, jika strukturnya terdiri
atas lembaga terpisah adalah kemudahan memperoleh bantuan jika perlu ada
perubahan dan perbaikan kantor. Salah satu aspek negatifnya adalah sulitnya
membuat kedua lembaga bersepakat tentang kebutuhan apa saja yang perlu dipenuhi
dan tentang pendistribusian dana yang diperoleh, kedua lembaga akan sulit
mencapai kesepakatan tentang apapun.